Portal Timur.com – Mantan Panglima GAM, Izil Azhar, selaku tersangka korupsi gratifikasi senilai Rp 32,45 miliar tiba di gedung KPK. Izil sebelumnya sempat menjadi buron KPK selama empat tahun.
Izil tiba di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2023), sekitar pukul 19.43 WIB. Izil datang bersama rombongan penyidik KPK.
Tangan Izil Azhar terlihat telah diborgol. Izil lalu masuk ke dalam gedung KPK tanpa berkomentar.
Izil Azhar ditangkap tim penyidik KPK dengan dibantu oleh jajaran Polda Aceh pada Selasa. Dia ditangkap di daerah Banda Aceh.
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan penangkapan kepada Izil Azhar tidak dilakukan secara tiba-tiba. Izil telah dipantau intens oleh penyidik KPK sejak akhir tahun 2022.
“Benar, Selasa, 24 Januari 2023, dengan bantuan tim dari Polda NAD, tim berhasil menemukan DPO KPK atas nama Izil Azhar. DPO sejak 30 November 2018 dimaksud ditemukan dan diamankan di sekitar Banda Aceh,” ucap Ali kepada wartawan, Selasa.
“Sebelumnya, koordinasi antara tim KPK dan Polda Banda NAD sudah dilakukan sejak Desember 2022,” imbuhnya.
Izil Azhar merupakan salah satu tersangka kasus dugaan gratifikasi proyek dermaga Sabang yang juga melibatkan mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Izil diumumkan KPK masuk dalam daftar pencarian orang sejak 26 Desember 2018.
Dia ditetapkan KPK sebagai tersangka bersama Irwandi karena diduga menerima gratifikasi total Rp 32,45 miliar. Izil sudah dua kali dipanggil penyidik tetapi mangkir.
Peran Izil Azhar Terungkap dalam Sidang
Peran Izil Azhar dalam kasus korupsi dan gratifikasi yang menjerat eks Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, sempat terungkap dalam persidangan. Izil disebut sebagai orang dekat Irwandi Yusuf dan diduga menjadi perantara uang untuk Irwandi.
“Yang mengatasnamakan gubernur, Izil Azhar. Beliau mengatakan ada keperluan-keperluan gubernur harus beliau penuhi dan dimintanya ke kita-kita,” ucap seorang saksi bernama M Taufik Reza dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat.
Taufik merupakan Direktur Utama PT Tuah Sejati. Perusahaan itu tergabung dalam joint operation (JO) PT Nindya Karya untuk menggarap proyek dermaga Sabang. Kembali pada kesaksian Taufik. Dia mengaku mengenal Izil. Dalam perkara ini pun Izil sudah berstatus sebagai tersangka tetapi masih diburu KPK.
“Dulu di Aceh ada panglima GAM, beliau (Izil) salah satunya panglima di kawasan Sabang,” sebut Taufik.
Taufik mengaku memberikan uang kepada Irwandi melalui Izil dalam beberapa kesempatan. Total uang yang diberikannya sekitar Rp 32,4 miliar.
“Kalau sudah disetujui JO, baru kita keluarkan (uang). Biasanya cash,” sebutnya.
Setelah empat tahun diburu, Izil Azhar alias Ayah Merin akhirnya ditangkap tim penyidik KPK dan tim Jatanras Ditreskrimum Polda Aceh di kawasan Simpang Lima Banda Aceh, Selasa siang. Dia lalu dibawa ke Polda Aceh untuk menjalani pemeriksaan sementara.
