Portal Timur.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau secara langsung pekerjaan normalisasi Sungai Ciliwung di Pengadegan, Jakarta Selatan. Ia mengatakan, normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 17 kilomenter yang tengah digarap diharapkan rampung pada akhir 2024.
Dengan begitu, adanya jalur sungai tersebut mampu mengatasi banjir yang terjadi di DKI Jakarta. Untuk pembebasan lahannya akan menjadi tanggung jawab Kementerian ATR/BPN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sehingga nantinya Kementerian PUPR dapat segera masuk di titik-titik yang sudah dibebaskan untuk memulai pembangunan konstruksinya.
“Kita harapkan dalam dua tahun hingga akhir 2024 yang 17 km itu insya Allah selesai. Sehingga normalisasi Sungai Ciliwung betul-betul rampung dan akan sangat mengurangi banjir. Karena air yang dari atas juga ditahan oleh Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi,” jelas Jokowi dalam siaran pers.
Untuk saat ini, lahan Rawajati telah selesai pembebasan lahannya dan segera bisa dimulai konstruksinya oleh Kementerian PUPR.
Normalisasi Sungai Ciliwung merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir Jakarta dari hulu hingga hilir. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi lebar Sungai Ciliwung menjadi kondisi normal yaitu 35-50 meter.
Lingkup pekerjaan normalisasi ini meliputi perkuatan tebing, pembangunan tanggul, pembangunan jalan inspeksi dengan lebar 6-8 meter di sepanjang sisi Sungai Ciliwung. Meningkatkan kapasitas tampung alir dari 200 m3/det menjadi 570 m3/det, serta penataan kawasan di sekitar Sungai Ciliwung.
Normalisasi Sungai Ciliwung ini melintasi sejumlah kelurahan di DKI Jakarta yaitu Manggarai, Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, Kampung Pulo, Kebon Baru, Bidara Cina, Cikoko, Cawang, Pengadegan, Rawajati, Cililitan, Gedong, Tanjung Barat, Balekambang, Pejaten Timur, Jagakarsa dan Pasar Minggu.