Portal Timur.com – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Drs. Suprihandoko, MM bilang, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mewujudkan penurunan prevalensi stunting, angka kematian ibu dan anak (AKI-AKB) dapat dimulai dari hadirnya kualitas sebuah keluarga.
Apa yang dimaksud kualitas keluarga menurutnya, adalah terbukanya akses pemahaman (knowledge)mengenai risiko yang berkait dengan potensi munculnya problem-problem sosial dan ekonomi yang pasti akan dihadapi ketika memutuskan untuk membina rumah tangga atau keluarga.
“Terbukanya akses pemahaman ini tentu akan berpengaruh pada perilaku masyarakat yang akan berkeluarga ataupun yang sudah berkeluarga sehingga mereka bisa memiliki langkah-langkah antisipasi atau berpikir panjang untuk melakukan sesuatu,” katanya.
Apa saja yang menjadi risiko tersebut, menurut Suprihandoko ada banyak. Sebut saja diantaranya adalah kesadaran atas kesehatan seksual, mental dan juga faktor psikologi yang paling banyak menjadi penyebab utama turunnya kualitas sebuah keluarga.
Mendorong terwujudnya Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas serta mendukung program pengendalian penduduk melalui Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan penyeIarasan kebijakan pembangunan daerah kabupaten/kota terhadap kependudukan, Keluarga Berencana dan pembangunan Kegiatan Keluarga (Program KKBPK), DP3AKB Jember kemudian membuat kegiatan bimbingan teknis bertajuk Training of Trainers (ToT) Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja Tahun 2023.
Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari pada tanggal 27, 28 Februari dan 1 Maret 2023 di dua lokasi yang berbeda. Hari pertama diselenggarakan di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, selanjutnya di Meeting Room Hotel Luminor Jember. Ada sekitar delapan materi yang disampaikan oleh narasumber yang berasal dari mitra kerja dan stakeholder DP3AKB Jember. Seluruh materi diberikan secara bergantian kepada para peserta yang berasal dari Pokja IV PKK Kecamatan se-Kabupaten Jember, Penyuluh Keluarga Berencana dan Pokja PKK Kabupaten Jember.
Di hari kedua kegiatan, Wakil Bupati MB Firjaun Barlaman turut hadir menyampaikan paparan tentang pentingnya mengelola dan membina kualitas dalam sebuah keluarga. Penguatan mental dan psikologi harus dilandasi oleh iman, karena itu Wabup Firjaun memberi himbauan untuk terus menguatkan pendidikan agama di lingkungan rumah dan keluarga.
Selama tiga hari pelaksanaan, kurang lebih 100 orang peserta per hari mengikuti kegiatan training dan mendapatkan materi yang berisi hal-hal yang diperlukan menjadi trainers untuk mensosialisasikan penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Tujuannya adalah bagaimana agar para trainers di masing-masing kecamatan ini, mampu mengolah proses komunikasi dan interaksi dua arah yang menarik dan mudah dicerna.
Materi yang disusun dari mitra kerja dan stakeholder yang berasal dari Polres Jember, lintas OPD dan akademisi diantaranya adalah penyalahgunaan napza, kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja, pengembangan keluarga, publik speaking dan beberapa materi terkait lainnya.
Para peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Yayuk Nurhayati salah satunya. Tim Penggerak PKK Kecamatan Umbulsari ini mengaku, banyak sekali pengalaman dan manfaat yang didapat selama mengikuti training. Tidak hanya berkesempatan untuk bertemu narasumber yang berkompeten, tapi juga isi dari paparan begitu berkualitas.
“Materinya bagus-bagus semua, relevan dengan kondisi saat ini. Insyaallah akan saya praktekkan di lingkungan rumah,” katanya.
Lain lagi yang disampaikan Dwi Ernawati yang berasal dari Kecamatan Patrang. Materi yang menjadi favoritnya adalah publik speaking karena mengajarkan cara untuk membangun komunikasi yang tepat dan baik di depan publik. “Banyak sekali yang kami dapat dari training ini, terima kasih DP3AKB Jember,” imbuhnya.
Harapan dari pelaksanaan kegiatan selama tiga hari ini, adalah upaya persuasif untuk mendorong terwujudnya Jember yang bebas stunting, AKI-AKB, perceraian dan kawin anak yang masih menjadi isu yang perlu diselesaikan secara bersama-sama. (br)




