Hendak Kunjungi Pasar, Bupati Sula Ditagih Utang Oleh Pedagang, 2 Tahun Tak Dibayar

Portal Timur.com –Viral Sebuah video di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, terlihat seorang pedagang di pasar tradisional, diduga marah kepada Bupati Kepulauan Sula, ramai di media sosial.

Ibu yang berada dalam video itu diduga marah-marah pada Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsih Mus yang turun di pasar memantau perkembangan stok dan harga barang menjelang Idul Fitri 1444 H/2023.

Pedagang sembako itu tak terima kedatangan Bupati karena diduga persoalan utang yang sudah 2 tahun tak kunjung dibayarkan kepada pedagang tersebut.

Video berdurasi 2 menit 50 detik itu diunggah oleh akun franky121. Dalam video viral tersebut terlihat, ibu yang mengenakan baju dan celana biru tersebut berteriak-teriak menagih janji bupati Fifian Adeningsih.

Terlihat di hadapannya dua orang dengan baju putih dan rok hitam mencoba berusaha menenangkan ibu itu, namun terus teriak. “Terlalu sakit ibu, sakit, dua tahun lebe kamong abaikan beta,” teriak pedagang itu.

Aksi pedagang itu sempat menjadi tontonan para pedagang lainnya maupun para pengunjung pasar.

Dia diduga kesal lantaran janji dari Fifian Adeningsih Mus untuk menyelesaikan utang tak pernah ditepati. Bahkan, sudah sekitar 2 tahun, dia menunggu janji itu namun tak pernah ada tanda-tanda penyelesaiannya.

Suaminya sudah beberapa kali mengantarkan kwitansi pembayaran namun di ‘ping pong’ (lempar sana-sini), sehingga tak jelas siapa yang bakal menyelesaikan utang tersebut.

Dia juga sempat mengungkit janji untuk dia dan juga suaminya. “Dapat jabatan kepala dinas, beta pung laki ke sana bawa kwitansi, tola satu, abis itu tola satu, nenek moyang. Terlalu sakit beta menagih 2 tahun lebe, baru datang di pasar hari ini,” kata ibu itu.

“Kamong bikin beta sampe dua tahun lebe, janji tatap muka dengan ibu, insya Allah 2022, mana janji-janjimu itu. Panggil beta langsung masuk ke diamanan, baku dapat di tingkat, janji manis sampe-sampe kase nomor hp, dua bulan kemudian no hp diblokir,” lanjutnya berteriak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *